Hari terakhir Summer School di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) berlangsung meriah dan penuh warna. Para peserta dari berbagai negara tampil dalam balutan pakaian tradisional mereka masing-masing serta menyajikan beragam hidangan khas Indonesia, menciptakan suasana yang tak terlupakan.
Puncak acara ditandai dengan upacara penghargaan bagi para peserta yang telah menunjukkan kontribusi luar biasa sepanjang kegiatan. Penghargaan diberikan dalam beberapa kategori, yaitu Peserta Terbaik, Tata Busana Terbaik, dan Makanan Tradisional Terbaik.

Salah satu momen paling berkesan dalam acara ini adalah kemenangan Leticia Freitas Babo, mahasiswa Magister Keperawatan Terapan dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Leticia berhasil meraih penghargaan Best Dress Code berkat penampilannya yang memukau dalam balutan pakaian tradisional Timor Leste.
“Saya sangat senang dan merasa terhormat menerima penghargaan ini. Mengenakan pakaian tradisional saya di sini membuat saya merasa terhubung dengan akar budaya saya sambil berbagi budaya saya dengan teman-teman dari seluruh dunia,” kata Leticia setelah menerima penghargaan, Kamis (13/2).
Di luar kompetisi dan perayaan, esensi sejati dari Sekolah Musim Panas adalah persahabatan yang terbentuk di antara para peserta. Selama beberapa hari, para siswa dari berbagai negara menjalin ikatan melalui berbagi pengalaman, pertukaran budaya, dan diskusi yang mendalam. Program ini berhasil memperkuat koneksi global dan apresiasi budaya, menjadikan Sekolah Musim Panas tahun ini sebagai pengalaman yang sangat berkesan bagi semua.